0

Berkembang Menjadi Lebih Mandiri

PAUD KEMBANGKAN ANAK LEBIH MANDIRI

Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi. Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial. Dalam perkembangannya di era seperti ini sebuah pendidikan menjadi sebuah pengaruh yang besar bagi aspek kehidupan. Sebuah pendidikan menjadi kegiatan yang wajib untuk dilakukan oleh anak jaman sekarang, mereka sudah menganggap bahwa pendidikan menjadi kegiatan yang mampu mencetak sebuah pergaulan dan pengetahuan yang digunakan dalam bergaul dengan lingkungan sekitar. Dalam kehidapan sekarang pendidikan dimulai dari tingkat anak yang paling kecil, tingkat yang paling kecil tersebut yaitu pada jenjang pendidikan PAUD atau yang sering disebut Pendidikan Anak Usia Dini. Melalui pendidikan PAUD ini anak akan lebih cepat berkembang dengan lingkungannya. Serta anak sejak kecil telah dilatih untuk berpikir kreatif. Serta dengan pengenalan pendidikan sejak dini dapat melatih seorang anak dalam mengembangkan dirinya untuk bisa lebih mandiri. Hal ini dikarenakan pengenalan pendidikan sejak dini dapat menumbuhkan sikap selalu berfikir dan bergerak aktif. Dengan pengenalan pemebelajaran sejak dini seorang anak akan memiliki sikap mandiri karena dia dituntut mampu bekerja dan belajar dengan sendirinya. Dalam hal ini PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sendiri memiliki pengertian yaitu suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dan jika kita tau PAUD merupakan satuan pendidikan yang menjadi salah satu bentuk usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain yang menyelanggarakan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3 tahun sampai memasuki Pendidikan Dasar (Penjelasan Pemerintah Republik Indonesia No.27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah Pasal 6, ayat 1). “Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal”. PAUD atau yang disebut Pendidikan Anak Usia Dini merupakan sarana yang tepat dalam mengembangkan anak untuk lebih mandiri dan berkembang. Dengan PAUD anak akan diajarkan bagaimana hidup ditengah orang banyak serta dapat melatih gerak tubuh yang baik dalam melakukan kegiatan selayaknya anak kecil. Apalagi di era moderen saat ini orang tua ingin melakukan yang terbaik demi anaknya. Orang tua sering kali menyuruh anaknya ikut les ini itu, memang benar hal tersebut dapat menumbuhkan sikap mandiri dan kreatif pada anak. Tidak heran jika saat ini sekolah PAUD menjadi sarana yang menjanjikan bagi orang tua untuk mengembangkan anaknya dengan pendidikan sejak dini. Di dalam PAUD anak dilatih untuk mandiri, mereka harus mampu bermain dan belajar sesuai dengan apa yang diajarkan. Mereka dilatih untuk mandiri dalam mewarnai, mengambar, melipat. Serta jika kita mengerti bahwa kegiatan yang dilakukan di sekolah PAUD lebih menekankan pada suatu kegiatan yang lebih aktif. Mereka diberikan sebuah kegiatan yang menekankan pada kegiatan mendiri seperti kegiatan berkelompok dengan melingkar untuk menyelesaikan kegiatan yang diberikan. Kegiatan lain yang termasuk dalam kategori dalam pencapaian kemandirian yaitu melakukan kegiatan mencuci tangan setelah makan dan sebelum memulai kegiatan belajar. Hal ini akan menjadikan mandiri dan nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan sampai nantinya. Dengan kegiatan yang ada di sekolah anak akan lebih menerapkan dirumah, hal ini akan membuat orang tua merasa bangga dengan perubahan baik dari anaknya. Contoh kegiatan yang menekankan pada kemandirian yaitu : Pembelajaran sosial yang dibutuhkan anak usia dini agar bisa berinteraksi dan bermain dengan teman-temannya. Dengan interaksi yang dilakukan anak diharapkan mampu mengembangkan sikap mandiri bersama-sama dengan teman-temannya. Kegiatan yang dilakukan untuk melatih kemandirian pada sekolah PAUD seperti pada kegiatan makan dan mencuci tangan setelah makan. Kegiatan ini secara tidak sadar merupakan kegiatan yang baik untuk melatih kemandirian pada anak.

Langkah 1 : Guru memerintahkan anak mengeluarkan bekal makanannya masing-masing. Kemudian guru bersama anakanak mencuci tangan sebelum makan

Langkah 2: Guru dan anak-anak duduk didepan meja dengan sikap makan yang baik serta berdoa sebelum makan mengikuti satu persatu aturan permainan secara bergiliran

Langkah 3: Anak-anak memasang serbet kemudian makan dengan menggunakan sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Anak saling berbagi lauk dengan teman

Langkah 4: Anak mencuci tangan sesudah makan dan membereskan perlengkapan makannya dan berdoa setelah makan.

Dengan hal-hal tersebut kemandirian anak akan terasah denggan baik karena mereka harus mampu menyelasaikan tugasnya dengan tangan dan pikirannya sendiri. Kemandirian dapat dibentuk asalkan orang tua juga memberikan kepercayaan pada anaknya untuk mampu melakukan kegiatan diluar rumah. Agar anak mampu melihat dunia lain yang nantinya membawa mereka menjadi anak yang mandiri dalam menjalankan hidupnya kelak karena dari dasar mereka sudah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik selama menjalani kegiatan di PAUD. Dengan kemandirian yang anak miliki maka proses untuk mendewasakan mereka untuk berani menjalani jenjang yang lebih tinggi akan mudah untuk dihadapi dan dilakukan. Karena kemandirian menjadi awal proses berkembang anak menjadi lebih baik. Serta orang tua akan lebih mudah untuk membimbing anak kearah yang baik dan mampu menerima perubahan yang terjadi dengan sangat cepat. Dengan melihat pengaruh PAUD dalam melakukan pengembangan-pengembangan dalam kegiatan yang dilakukan anak sekarang patut kiranya jika kegiatan pembelajaran sejak kecil menjadi sangat penting untuk melatih kemandirian pada anak. Serta perlunya dukungan dari pihak keluarga untuk mampu memberikan pelayanan yang baik terutama pada pendidikan agar mampu mengembangkan anak untuk lebih mandiri. Karena mandiri akan membuat anak mampu berkembang dan berkreatifitas sesuai dengan perkembangan umurnya.

0

MEDIA PEMBELAJARAN

PAUD JUGA BUTUH MANAJEMEN SARANA PRASARANA YANG BAIK

Manajemen Sarana Prasarana memang menjadi bagian yang sangat penting bagi sebuah sekolah. Hal ini dikarenakan manajemen sarana prasarana menjadi hal yang digunakan untuk mengelola sebuah sarana untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Sebuah sekolah akan memiliki sarana parasarana yang baik apabila sekolah tersebut memiliki manajemen atau pengelolaan yang baik pula. Sebuah sekolah pada tingkat PAUD juga harus memiliki sarana prasarana yang baik pula guna untuk mendukung proses belajar mereka.

Pada tingkat PAUD banyak hal yang mampu diadakan mengenai sarana prasarana yang diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar mereka. Karena pada tingkat PAUD sarana prasarana enjadi hal yang sangat penting untuk mengembangkan kreatifitas mereka. Sarana prasarana yang perlu diadakan bagi sebuah jenjang pendidikan PAUD yaitu mengenai penyediaan sarana bermain serta penyediaan media pembelajaran yang mampu mendukung kegiatan belajar mereka.

A. Sarana bermain :

Sarana bermain menjadi bagian yang sangat penting bagi perkembangan sebuah PAUD pada tingkat ini anak lebih banyak mengeluarkan kreatifitas dan kegemarannya melalui media bermain mereka. Media bermain yang biasanya ada untuk mengembangkan kreatifitasnya dan untuk memberikan efek bahagia bagi anak-anak yaitu media bermain seperti jungkat-jungkit, ayunan, kuda-kudaan. Media bermain seperti itu dapat digunakan untuk mendukung kreatifitas mereka. Pada tingkat PAUD anak akan lebih senang bermain daripada belajar didalam kelas, karena pada usia seperti ini anak mengalami perkembangan yang lebih aktif dan lebiah ceria. Hal ini akan berdampak baik jika seorang anak mampu bermain dengan aktif maka akan memberikan manfaat baik untuk nantinya yang mampu terus memiliki sikap ceria dan mampu untuk mudah bergaul dengan semua orang karena dari kecil sudah berkumpul dengan orang lain.

B. Media Pembelajaran :

Media pemebelajaran merupakan sarana yang paling efektif disediakan karena memiliki manfaat untuk mengembangkan daya pikir anak. Media pembelajaran yang disediakan bagi sekolah tingkat PAUD dapat seperti : kertas lipat, kertas gambar, pewarna. Dengan media pembelajaran yang ada di sekolah maka anak akan terlatih untuk belajar, mereka akan terbiasa melakukan kegiatan belajar di kelas atau ruangan. Serta dengan media pembelajaran seperti itu akan mengembangkan olah pikir atau daya pikir mereka. Mereka mampu berfikir secara mandiri karena kegiatan yang dilakukan dengan media pembelajaran yang disediakan bersifat individu.

Dengan melihat pentingnya sarana praarana yang disediakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar sekolah PAUD maka tidak salah jika memiliki manajemen atau pengelolaan yang baik, karena sebuah pengelolaan yang baik akan berdampak baik pula demi perkembangan sebuah sekolah karena sarana prasarana yang disediakan akan memiliki dampak baik dan mampu dikelola dengan sistematika yang sesuai agar tetep terjaga keasriaannya.

0

KURIKULUM PAUD

Kurikulum PAUD

Dalam hal ini, secara operasional kurikulum PAUD dalam tulisan adalah berbagai aspek yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran anak usia dini. Termasuk dalam pembahasannya adalah prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum PAUD, komponen kurikulum, penilaian dan satuan pendidikan anak usia dini.

  1. Prinsip-prinsip Dasar pengembangan kurikulum PAUD

Dalam hal Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, menetapkan beberapa prinsip pengembangan kurikulum PAUD, yang meliputi: 1) bersifat komprehensif, 2) didasarkan pada perkembangan secara bertahap, 3) melibatkan orang tua, 4) melayani kebutuhan anak, 5) merefleksikan kebutuhan dan nilai-nilai yang dalam masyarakat, 6) mengembangkan standar kompetensi anak, 7) mewadahi layanan anak berkebutuhan khusus, 8) menjalin kemitraan dengan keluarga dan masyarakat, 9) memperhatikan kesehatan dan keselamatan anak, 10) menjabarkan prosedur pengelolaan lembaga, 11) manajemen sumber daya manusia, dan 12) penyediaan sarana dan prasarana.

  1. Komponen Kurikulum

1.      Anak

Sasaran pendidikan anak usia dini adalah anak yang berada di rentang usia 0-6 tahun.

 

 

2.      Pendidik

Kompetensi pendidik PAUD adalah sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi akademik Diplomas Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1) di bidang pendidikan usia dini, psikologi atau lainnya; dan memiliki sertifikat profesi guru PAUD. Adapun rasio guru dengan anak didik dalam PAUD adalah:

1) Usia  0-1 tahun rasio 1 : 3 anak,

2) Usia 1-3 tahun dengan rasio 1 : 6 anak,

3) Usia 3-4 tahun dengan rasio 1 : 8 tahun, dan

4) Usia 4-6 tahun dengan rasio 1 : 10-12 anak.

3.      Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain dan pembiasaan yang direncanakan dan persiapkan pendidik meliputi materi dan proses pembelajaran itu sendiri. Materi pembelajaran bagi anak usia dini dibagi dalam 2 kelompok usia, yaitu:

a.       Materi Pembelajaran Untuk Anak usia 0-3 tahun, mencakup:

1)      Pengenalan diri sendiri (perkembangan konsep diri)

2)      Pengenalan perasaan (perkembangan emosi)

3)      Pengenalan tentang orang lain (perkembangan sosial)

4)      Pengenalan berbagai gerak (Perkembangan fisik)

5)      Mengembangkan komunikasi (perkembangan bahasa)

6)      Keterampilan berfikir (perkembangan kognitif)

b.      Materi Pembelajaran untuk anak usia 3-6 tahun, mencakup:

1)      Keaksaraan, yaitu meliputi pengenalan terhadap kosakata dan bahasa, kesadaran phonologi, percakapan, memahami buku, dan teks lainnya.

2)      Konsep matematika, mencakup pengenalan angka-angka, pola-pola dan hubungan, geomteri dan konsep matematika lainnya.

3)      Pengetahuan alam, yang mencakup pengenalan terhadap objek fisik, kehidupan, bumi dan lingkungan.

4)      Pengetahuan sosial, meliputi kehidupan orang banyak, bekerja, interaksi sosial, lingkungan rumah dan keluarga, dan lainnya.

5)      Seni, mencakup kegiatan menari, menyanyi, bermain peran, bermain musik, menggambar dan melukis.

6)      Teknologi, dengan mengenalkan alat-alat dan penggunaan operasi dasar dan kesadaran teknologi. Alat-alat yang dikenalkan di mulai dari alat-alat yang ada rumah, seklah, dan lingkungan tempat anak tinggal.

7)      Ketarampilan proses, mencakup pengamatan dan eksplorasi; eksperimen; pemecahan masalah; koneksi, pengorganisasian, komunikasi dan informasi yang mewakilinya.

 

4.      Penilaian (Assesmen)

Assesmen merupakan proses pengumpulan data dan dokumentasi belajar dan perkembangan anak. Kegiatan ini meliputi observasi, konferensi dengan guru lain, survey, wawancara dengan orang tua, hasil kerja anak dan unjuk kerja. Kesemua bentuk penilaian tersebut dapat disusun dalam bentuk portofolio.

5.      Pengelolaan Pembelajaran

Dalam mengelola pembelajaran, PAUD harus memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

1)      Keterlibatan anak, dalam hal ini prinsip pembelajaran harus berpusat kepada aktivitas belajar anak.

2)      Layanan program, yang disesuaikan dengan satuan pendidikan masing-masing, yakni:

a)      Taman Penitipan Anak, dilaksanakan 3-5 hari dengan layanan minimal 6 jam atau dalam satu tahun 144-160 hari atau 32-34 minggu.

b)      Kelompok Bermain (KB) dilaksanakan setiap hari atau minimal 3 kali seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam atau dalam satu tahun 144 hari atau 32-34 minggu.

c)      Satuan PAUD sejenis (SPS) minimal satu minggu sekali dengan jam layanan 2 jam. Kekuaran jam layanan pada SPS dilengkapi dengan program pengasuhan yang dilakukan orang tua sehingga jumlah layanan keseluruhan setara dengan 144 hari dalam satu tahun.

d)     Taman Kanak-Kanak (TK) dilaksanakan minimal 5 hari seminggu dengan jumlah layanan minimal 2,5 jam. Dalam satu tahuan 160 hari layanan atau 34 minggu.

6.      Melibatkan peran serta masyarakat

0

LINGKUNGAN BELAJAR

LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI ANAK PAUD

Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Atau lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar/di sekeliling. Lingkungan terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup) abiotik (benda mati) dan budaya manusia.

Lingkungan sebagai sumber belajar dapat diartikan segala sesuatu yang ada di sekitar/di sekeliling anak (makhluk hidup, benda mati, dan budaya manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar dan pembelajaran secara lebih optimal.

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar di TK mengarahkan anak pada peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan alami sehingga lebih nyata, lebih aktual dan kebenarannya lebih dipertanggung jawabka, manfaat nyata yang dapat diperoleh dengan penggunaan lingkungan diantaranya adalah:

  1. Menjadikan berbagai hal yang dapat dipelajari oleh anak-anak.
  2. Memingkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningful learning)
  3. Memungkinkan terjadinya proses pembentukan kepribadian anak.
  4. Kegiatan belajar akan lebih menarik bagi anak.
  5. Menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning activities).

Jenis-jenis lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran di Tk terdiri atas leingkungan alam/fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam/fisik adalah segala sesuatu yang alamiah dan sifatnya realtif menetap, seperti air, tanah, batu-bantuan, tumbuhan, hewan, sungai,iklim, suhu udara. Lingkungan sosial berkenaan dengan interaksi anak dalam kehidupan bermasyarakat serta dapat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.

 

 

0

KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN

“Pendidikan PAUD Tingkatkan Kreatifitas Dan Keberanian Sejak Dini”

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) : Adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan Anak Usia Dini berperan penting dalam pembentukan pendidikan sejak dini dengan pengembangan suatu bentuk kreatifitas yang lebih matang dan makin berkembang. Program studi PAUD dibentuk dengan pertimbangan bahwa masyarakat Indonesia dewasa ini sedang berada dalam kondisi moral dan mentalitas yang memprihatinkan, yang menjadi akar dari kompleksitas persoalan bangsa. Perbaikan terhadap kondisi moral dan mentalitas kolektif bangsa Indonesia perlu dilakukan melalui pendidikan bagi generasi penerus sejak usia dini. Karena itu, perhatian terhadap pendidikan anak usia dini mejadi suatu keharusan dalam upaya mempersiapkan generasi penerus yang dapat membawa kehidupan bangsa ke arah perbaikan yang bermatabat. Masyarakat sendiri sudah tampak menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini. Hal ini terlihat dari berkembang pesatnya lembaga-lembaga pendidikan bagi anak-anak usia balita seperti kelompok bermain (play group),taman kanak-kanak dan sekolah dasar, baik yang dikelola yayasan maupun berbagai lembaga keagamaan. Pendidikan anak usia dini sendiri tidak ditekankan semata kepada pemberian stimulus pengayaan pengetahuan anak, tetapi lebih diarahkan kepada pengembangan potensi dan daya kreatifitas anak, dan yang sangat penting adalah pada pembentukan sikap mental dan kepribadian anak yang berlandaskan pada nilai-nilai ajaran agama. Hal itu semua akan menjadi pondasi bagi perkembangan watak dan kepribadian anak sampai mereka dewasa dan siap menjalankan berbagai peran kemanusiaan. Program PAUD diarahkan untuk mempersiapkan para pendidik, guru, praktisi dan konsultan di bidang pendidikan anak usia dini.

Para ahli menemukan bahwa perkembangan otak manusia mencapai kapasitas 50% pada masa anak usia dini. Para ahli menyebut usia dini sebagai usia emas atau golden age. Anak-anak Indonesia tidak hanya mengenal pendidikan saat masuk Sekolah Dasar, tetapi telah lebih dulu dibina di PAUD. Sebagaimana tertulis pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 yang menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan melalui 3 jalur yaitu: Pertama, jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat; Kedua, jalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat dan ketiga, jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan .

PAUD berfungsi membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya. Agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yang berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab “.

Salah satu jalur terselenggaranya PAUD adalah jalur pendidikan non formal. PAUD jalur non formal adalah pendidikan yang melaksanakan program pembelajaran secara fleksibel sebagai upaya pembinaan dan pengembangan anak sejak lahir sampai berusia 6 tahun yang dilaksanakan melalui Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan bentuk lain yang sederajat.

Penyelenggaraan PAUD non formal memiliki manfaat yang tidak sedikit, salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta mengembangkan bakat-bakatnya secara optimal. Selain itu juga memberikan bimbingan yang seksama agar anak-anak memiliki sifat-sifat, nilai-nilai dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. oleh karena itu usaha untuk mendorong bentuk PAUD non formal terus menerus jadi perhatian kita semua khususnya pemerintah.

Pendidikan anak usia dini sangat penting untuk diberikan kepada anak.  Mengingat anak memiliki usia emas atau golden age.  Usia emas anak ini harus diberikan stimulasi yang baik agar anak bisa berkembang dan tumbuh dengan segala potensi yang dimilikinya.  Potensi anak kalau tidak dirangsang maka potensi tersebut tidak akan muncul dengan maksimal.

Setidaknya ada dua tujuan dengan diadakannya Pendidikan Anak usia dini yaitu :

  1. Tujuan PAUD yaitu untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
  2. Tujuan penyerta dari PAUD yaitu untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah sebelum anak masuk bangku sekolah dasar.

Setidaknya ada tiga hal yang menjadi tanggung jawab orang tua dalam menjaga anaknya agar lebih siap untuk menerima materi pendidikan.  Ketiga hal tersebut adalah:

  1. Orang tua hendaknya memberikan asupan gizi yang cukup kepada anaknya.  Mengingat gizi anak merupakan energi yang diperlukan untuk menyerap informasi atau rangsangan yang diberikan kepada anak.
  2. Menjaga kesehatan anak dengan baik.  kesehatan anak harus sebisa mungkin dijaga dengan baik agar anak tidak mudah terkena penyakit yang serius sehingga anak bisa mendapatkan pendidikan PAUD yang cukup dan anak tidak banyak tertinggal pembelajaran (ingat Golden Age).
  3. Menjaga rangsangan psikososial anak.  Orang tua harus mengkondisikan agar anaknya mendapatkan rasa aman, rasa kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tuanya. Orang tua hendaknya tidak memberikan tindak kekerasan dan hukuman yang bisa membuat anak menjadi trauma dan anak menjadi takut.

Dengan melihat sangat pentingnya suatu pendidikan dini untuk mendukung tujuan pendidikan maka patut kiranya jika pengembangan pendidikan anak usia dini digalakan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang telah ada.